Perencanaan
Manajemen Proyek
Project
Management Plan dibuat oleh Project Manager, ditandatangani oleh Key
Stakeholder, dan menjadi dasar (baseline) rencana Project. Jika terdapat perubahan,
maka secara formal perubahan tersebut akan masuk ke dalam Change Control dan
menjadi bahan perbandingan antara Project Actual dan Project Baseline. Setelah
Project Manager menyelesaikan dokumen Project Management Plan, selanjutnya akan
diadakan Kick-Off Meeting untuk memulai Project secara resmi. Tujuan dari
Kick-Off Meeting adalah untuk memberitahukan kepada Stakeholder bahwa secara
resmi Project berjalan dan memberikan gambaran kepada setiap Stakeholder
mengenai aktivitas-aktivitas apa saja yang akan dilakukan. Intinya menyamakan
pandangan. Project kecil maupun besar, pembuatan dokumen Project Management
Plan adalah keharusan
Apa itu Project
Management Plan?
Project Management
Plan didefinisikan oleh PMBOK Guide sebagai:
•
Dokumen yang menjelaskan bagaimana proyek akan
dieksekusi, dimonitor dan dikendalikan, dan ditutup.
Sedangkan menurut
buku Rita Mulcahy’s PMP Exam Prep:
•
Rencana pengelolaan mendokumentasikan strategi untuk
mengelola proyek dan proses yang terkait dengan bidang pengetahuan tentang ruang
lingkup, jadwal, biaya, kualitas, sumber daya manusia, komunikasi, risiko,
pengadaan, dan manajemen pemangku kepentingan. Project Management Plan
Project Management Plan
Project Management Plan berisi penjelasan bagaimana rencana-rencana dan keputusan
Project dijalankan. PMBOK menyebut Project Management Plan sebagai “living
document”, artinya jika terdapat perubahan pada rencana Project ketika Project
berjalan, maka Project Management Plan juga harus diupdate.
Kenapa disebut sangat penting? Ini karena
Project Management Plan bersisi rencana-rencana, objective, apa saja
“deliverable” yang akan diberikan ke Customer, bagaimana cara menangani suatu
project, bagaimana risiko ditangani, siapa yang bertanggung jawab, bagaimana
Project Manager memonitor dan menangani Project, bagaimana perubahan ditangani
oleh team dan Project Manager. Jika kita mencoba menyederhanakan isi dari Project
Management Plan, isinya berupa 4W (Why, What, Who, When) dan 1H (How).
Isi
dokumennya sendiri adalah sebagai berikut:
1.
Scope
Management Plan
2.
Schedule
Management Plan
3.
Cost
Management Plan
4.
Quality
Management Plan
5.
Human
Resource Management Plan
6.
Communications
Management Plan
7.
Risk
Management Plan
8.
Procurement
Management Plan
9.
Stakeholder
Management Plan
10.
Scope
Baseline
11.
Schedule
Baseline
12.
Cost
Baseline
Baselines
Project Management Plan memiliki baseline
yang dibuat dalam fase Planning. Terdapat tiga baseline, yaitu:
•
Scope
Baseline: berisi Project Scope Statement, WBS, dan WBS Dictionary
•
Schedule
Baseline: berisi Project Schedule yang memiliki Start Date dan End Date untuk
masing-masing aktivitas.
•
Cost
Baseline: berisi Project Budget.
Ketiga baseline tersebut biasa disebut
juga sebagai Performance Measurement Baseline, karena Project Manager akan
selalu membandingkan antara Project yang berjalan dengan baseline tersebut. Performance
ini kemudian akan menjadi report kepada :
•
Stakeholder
mengenai kondisi Project, apakah masih in scope atau out of scope, apakah
under, within atau over budget, dan apakah behind, on, atau ahead schedule.
•
Setiap
ada perubahan terkait dengan baseline selama Executing dan Monitoring &
Controlling, maka perubahan tersebut akan masuk ke dalam Change Control System.
Jika disetujui, maka Project Manager dapat mengupdate baseline di dalam Project
Management Plan.
0 komentar:
Posting Komentar