Control Objective for Information &
Related Technology (COBIT) adalah sekumpulan dokumentasi best practice untuk
IT Governance yang dapat membantu auditor, pengguna (user), dan manajemen,
untuk menjembatani gap antara resiko bisnis, kebutuhan kontrol dan
masalah-masalah teknis IT (Sasongko, 2009).
COBIT mendukung tata kelola TI dengan menyediakan kerangka kerja untuk
mengatur keselarasan TI dengan bisnis. Selain itu, kerangka kerja juga
memastikan bahwa TI memungkinkan bisnis, memaksimalkan keuntungan, resiko TI
dikelola secara tepat, dan sumber daya TI digunakan secara bertanggung jawab
(Tanuwijaya dan Sarno, 2010).
COBIT merupakan standar yang dinilai paling lengkap dan menyeluruh sebagai
framework IT audit karena dikembangkan secara berkelanjutan oleh lembaga
swadaya profesional auditor yang tersebar di hampir seluruh negara. Dimana di
setiap negara dibangun chapter yang dapat mengelola para profesional tersebut.
Pengguna
Cobit
COBIT
dibuat untuk digunakan oleh 3 pengguna, yaitu:
1.
Manajemen, untuk membantu mereka menyeimbangkan antara risiko dan investasi
pengendalian dalam sebuah lingkungan IT yang sering tidak dapat diprediksi.
2.
User, untuk memperoleh keyakinan atas layanan keamanan dan pengendalian IT yang
disediakan oleh pihak internal atau pihak ketiga.
3.
Auditor, untuk mendukung dan memperkuat opini yang dihasilkan dan atau untuk
memberikan saran kepada manajemen atas pengendalian internal yang ada.
Skala
Maturnity Framework Dari Cobit
Cobit
5 Maturity Level diistilahkan dengan Capability Model. Dua model ini sama-sama
menggunakan skala 0-5, tapi cara penilaiannya sama sekali berbeda.
Jika
pada COBIT 4.1, menilai maturity dengan menilai sejauh mana penerapan control
objective dari setiap proses (ditambah Process Control) yang kemudian
menggunakan petunjuk management practices untuk melakukan penilaiannya.
Maka,
pada COBIT 5, setiap level menuntut pemenuhan level sebelumnya dahulu barulah
domain bias naik level. Jadi, perlu dinilai dahulu untuk level 1-nya
berdasarkan proses outcome, base practices dan work products setiap proses.
Jika telah memenuhi standar tersebut barulah dipertimbangkan
parameter-parameter berikutnya.
Berikut
ini adalah pemetaan kondisi capability model yang ditetapkan framework COBIT 5
ke dalam nilai dengan skala 0 sampai 5.
Nilai
0 Incomplete Process
Nilai
1 Performed Process
Nilai
2 Managed Process
Nilai
3 Established Process
Nilai
4 Predictable Process
Nilai
5 Optimising Process
Setiap
37 proses TI pada COBIT 5, mempunyai sebuah capability model yang telah
didefinisikan dengan diberikan skala pengukuran bertingkat dari Incomplete
Process (0) hingga Optimising Process (5). Pengembangan tersebut didasarkan
pada deskripsi generic capability model sebagaimana dijelaskan pada Tabel 1.
0Incomplete
Process Pada level ini mengindikasikan bahwa proses tidak di implementasikan
atau gagal untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan.
1
Performed process Proses telah diimplementasikan danmencapai tujuan yang direncanakan.
2
Managed process Pada level ini proses yang telah dijelaskan sebelumnya sekarang
diimplementasikan dan dikelola dengan perencanaan, pemonitoran, penyesuaian
terhadap produk kerjanya, adanya pengendalian dan pemeliharaan.
3
Established Process Level ini mengindikasikan bahwa proses manajemen yang telah
dideskripsikan sekarang telah diimplementasikan menggunakan proses yang telah
didefinisikan yang mampu mencapai hasil proses yang diinginkan.
4
Predictable process Level ini menunjukkan bahwa proses yang telah diterapkan
sebelumnya sekarang beroperasi dalam batas-batas yang ditentukan untuk mencapai
hasil prosesnya.
5
Optimizing process Pada level ini proses yang dijelaskan sebelumnya
diprediksikan bahwa akan terus meningkatkan dan memenuhi tujuan bisnis yang
relevan dan mencapai tujuan bisnis.
0 komentar:
Posting Komentar